Sabtu, 17 September 2016

Peraturan Akademik 2016/2017



PERATURAN AKADEMIK
SMK NURUL HUDA SUKARAJA BUAY MADANG OKU TIMUR
SUMATERA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017


PENDAHULUAN
Bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat, maka SMK Nurul Huda sebagai salah satu unit pendidikan di Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda turut serta menyelengarakan pendidikan menengah kejuruan untuk memberikan layanan pendidikan yang layak kepada warga negara Indonesia.
Sejak dibuka tahun 1994, SMK Nurul Huda terus berbenah dalam memperbaiki dan mengembangkan kuantitas dan kualitas layanan pendidikan yang diberikan. SMK Nurul Huda Sukaraja Buay Madang OKU TIMUR merupakan sekolah kejuruan yang berbasis asrama pondok pesantren, SMK yang memadukan pendidikan kejuruan (akuntansi, multimedia, dan akuntansi) dengan pendidikan diniyah dan asrama pondok pesantren serta pengembangan bakat dan potensi santri melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Perpaduan sistem pendidikan ini diharapkan mampu mencetak generasi berakhlakul karimah dan kompeten untuk menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Untuk kelancaran proses pembelajaran di SMK Nurul Huda, disusun peraturan akademik berikut:
Pasal 1
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1.      Proses pembelajaran dilaksanakan selama satu tahun pelajaran (Juli s.d. Juni tahun berikutnya).
2.      Satu tahun pelajaran terbagi menjadi dua semester.
3.      Jumlah minggu efektif untuk proses pembelajaran dalam satu tahun pelajaran minimal 36 minggu dan maksimal 40 minggu.
4.      Jumlah minggu efektif untuk proses pembelajaran setiap semesternya minimal 18 minggu dan maksimal 20 minggu, kecuali kelas XII semester genap minimal 14 minggu dan maksimal 16 minggu.
5.      Beban belajar per minggu maksimal 45 jam pelajaran dengan durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
6.      Proses pembelajaran meliputi tatap muka, praktik sekolah, kunjungan industri, dan praktik industri.
7.      Proses pembelajaran diawali dengan kegiatan pra pembelajaran (lalaran pagi) dan diakhiri dengan shalat Dhuhur berjamaah.
8.      Santri wajib mengikuti kegiatan pra pembelajaran (lalaran pagi) dan shalat Dhuhur berjamaah.
9.      Praktik kerja industri (Prakerin) dilaksanakan pada semester 4.
10.  Pembelajaran selama Prakerin dilakukan di instansi mitra selama 2  bulan.
11.  Program sekolah yang mendukung pelaksanaan pembelajaran wajib diikuti oleh santri, meliputi: bertempat tinggal di asrama, kurikuler, ekstrakurikuler, dan diniyah.

Pasal 2
Asrama Pondok Pesantren
1.      Santri yang berasal dari luar desa Sukaraja wajib bertempat tinggal di asrama pondok pesantren yang telah ditentukan.
2.      Santri di asrama wajib mengikuti kegiatan pembelajaran pengajian di masing-masing asrama.
3.      Santri di asrama wajib mematuhi tata tertib di masing-masing asrama.

Pasal 3
Kegiatan Ekstrakurikuler
1.      Santri wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah sesuai bakat dan minatnya.
2.      Ekstrakurikuler meliputi:
a.       Ekstrakurikuler Pramuka setiap Minggu sore.
b.      Ekstrakurikuler olahraga, sains, dan seni setiap Sabtu sore dan Minggu pagi.
3.      Santri wajib mematuhi tata tertib kegiatan ekstrakurikuler.
4.      Selain kegiatan ekstrakurikuler, santri dapat melaksanakan kegiatan pengembangan kreativitas yang dikoordinir Ikatan Santri (IKSAN), seperti pentas seni, perlombaan dan pertandingan, latihan bersama dengan satuan pendidikan lain, dan kegiatan lain yang mendukung pengembangan karakter dan kompetensi santri.

Pasal 4
Pendidikan Diniyah
1.      Santri wajib mengikuti kegiatan diniyah yang dilaksanakan setiap hari Senin s.d. Jum’at sore (pkl. 14.30 – 16.30 WIB).
2.      Santri yang telah memenuhi syarat dapat mengikuti pendidikan diniyah ulya.
3.      Santri yang lulus ujian akhir diniyah diberikan ijazah diniyah, sedangkan yang tidak lulus ujian akhir diniyah diberikan piagam penghargaan.
4.      Santri wajib mematuhi tata tertib pembelajaran diniyah.

Pasal 5
Kehadiran Santri
1.      Santri wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk setiap tingkat.
2.      Dalam satu semester santri wajib hadir mengikuti proses pembelajaran tatap muka per mata pelajaran minimal 85%.
3.      Santri wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas sesuai karaktertisik mata pelajaran dan tuntutan standar isi setiap mata pelajaran.
4.      Ketidakhadiran santri dalam proses pembelajaran dapat disebabkan karena:
a.       Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dokter atau pemberitahuan langsung orang tua/wali atau surat izin dari asrama).
b.      Izin (maksimal tiga hari) yang didahului dengan permohonan tertulis/lisan dari orang tua.
c.       Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler atau ekstrakurikuler.
d.      Sengaja tidak mengikuti pembelajaran (bolos) atau tanpa keterangan yang sah.
5.      Keterlambatan masuk sekolah harus diganti dengan tugas tambahan yang bentuk ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan atau guru piket atau wali kelas.
6.      Dalam hal ketidakhadiran santri akibat ditugaskan sekolah/asrama maka santri tetap dicatat hadir.
7.      Ketidakhadiran karena sakit (surat orang tua/surat dokter) tidak diperhitungkan dalam penentuan poin dua.

Pasal 6
Proses Penilaian
1.      Penilaian hasil belajar santri mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2.      Penilaian hasil belajar santri dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan melalui berbagai kegiatan evaluasi dan tugas mandiri/kelompok.
3.      Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara priodik melalui: ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian kompetensi kejuruan, ujian sekolah, dan ujian nasional.
4.      Tugas yang diberikan guru kepada santri dapat berupa tugas mandiri terstruktur atau tugas mandiri tidak terstruktur.
5.      Santri wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru.
6.      Santri wajib mengikuti kegiatan pembiasaan dan pengembangan diri yang diselenggarakan sekolah.
Pasal 7
Sanksi
1.      Santri yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak memenuhi kehadiran minimal, dikembalikan kepada orang tua setelah ada pemberitahuan/peringatan kepada orang tua terlebih dahulu.
2.      Santri yang sering terlambat hingga 85% dari kumulatif kehadiran total tidak diperkenankan mengikuti Ujian (UTS/UAS).
3.      Santri yang kehadirannya kurang dari 85% dari kehadiran total tidak diperkenankan mengikuti Ujian (UTS/UAS).
4.      Santri yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak diperkenankan mengikuti US/UN.
5.      Ketentuan mengenai sanksi ketidakhadiran dan keterlambatan santri diatur dalam tata tertib santri.

Pasal 8
Ketentuan Penilaian
1.      Penilaian hasil belajar santri yang dilaksanakan mengacu pada standar kompetensi lulusan untuk seluurh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2.      Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar santri serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.
3.      Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi santri pada semua mata pelajaran.
4.      Penilaian hasil belajar santri oleh pendidik dilaporkan kepada wali kelas setiap menjelang ujian akhir semester atau ujian sekolah/ujian nasional yang dikoordiniri oleh Waka Bidang Kurikulum.

Pasal 9
Pelaksanaan Ulangan dan Ujian
1.      Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan harian dan tugas mandiri/kelompok dilakukan sepenuhnya oleh pendidik.
2.      Pendidik harus menginformasikan penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan harian dan tugas mandiri/kelompok.
3.      Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ujian tengah semester dan ujian akhir semester dilaksanakan sepenuhnya oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
4.      Ujian Sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan.
5.      Ujian Nasional dilaksanakan oleh pemerintah.
6.      Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) atau asosiasi profesi atau penguji eksternal di bawah koordinasi satuan pendidikan.

Pasal 10
Nilai/Laporan Penilaian
1.      Nilai harian diperoleh dari gabungan antara hasil ulangan harian, tugas, dan ujian tengah semester dengan perbandingan 40:30:30.
2.      Nilai akhir (rapor) setiap mata pelajaran normatif, adaptif, dan muatan lokal diperoleh dari gabungan antara rata-rata nilai harian dan hasil UAS dengan perbandingan 40:60.
3.      Nilai akhir (rapor) setiap mata pelajaran produktif diperoleh dari gabungan antara nilai teori dan nilai praktik dengan perbandingan 30:70.
4.      Nilai Ujian Sekolah/Ujian Nasional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Pasal 11
Remedial (Perbaikan)
1.      Santri yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester harus mengikuti remedial.
2.      Remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil ulangan santri bersangkutan tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
3.      Jenis remedial terdiri dari:
a.       Remedial tes, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai >50%.
b.      Remedial teaching, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai ≤50%.
4.      Remedial tes dapat dilaksanakan dengan tes tulis, lisan, atau praktik.
5.      Remedial teaching dapat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, antara lain:
a.       Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda melalui kegiatan tatap muka di luar jam efektif.
b.      Pemberian bimbingan secara khusus, misal bimbingan perorangan.
c.       Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
d.      Pemanfaatan tutor sebaya.
e.       Remedial teaching ditindaklanjuti dengan remedial tes.
6.      Remedial dilaksanakan maksimal sebanyak tiga kali.
7.      Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM.
8.      Jadwal remedial terdiri dari remedial yang melekat pada guru mata pelajaran dan remedial yang ditentukan oleh sekolah.

Pasal 12
Kenaikan Kelas
1.      Penentuan kenaikan kelas santri dilaksanakan melalui rapat dewan pendidik.
2.      Persentase minimal kehadiran santri mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 85% dari kehadiran wajib.
3.      Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap akhir semester genap.
4.      Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester genap, dengan pertimbangan seluruh kompetensi yang belum tuntas pada semester ganjil harus dituntaskan sampai mencapai KKM sebelum akhir semester genap.
5.      Kriteria kenaikan kelas:
a.       Berperilaku baik.
b.      Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di kelas yang bersangkutan.
c.       Nilai yang diperhitungkan adalah nilai semester genap dengan memperhatikan nilai semester ganjil.
d.      Memperoleh nilai KKM untuk setiap mata pelajaran, nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata pelajaran.
e.       Kehadiran santri di kelas tidak kurang dari 85% dalam setahun.
f.       Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir seluruh mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
g.      Kriteria lain yang ditentukan melalui rapat dewan pendidik.
6.      Santri dinyatakan tidak naik kelas apabila tidak memenuhi kriteria kenaikan kelas.



Pasal 13
Kelulusan
1.      Kelulusan santri ditetapkan oleh rapat dewan pendidik.
2.      Menyelesaikan seluruh program pembelajaran semester satu sampai dengan enam di SMK Nurul Huda Buay Madang.
3.      Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
4.      Lulus ujian sekolah.
5.      Lulus ujian nasional.
6.      Kriteria kelulusan ujian nasional ditentukan oleh pemerintah.

Pasal 14
Hak dan Kewajiban Santri
Fasilitas Belajar
1.      Setiap santri berhak menggunakan fasilitas belajar dalam rangka mencapai kompetensi sesuai mata pelajaran, berupa: alat dan bahan praktik, media pembelajaran, komputer, internet, dan fasilitas lain sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
2.      Santri berhak menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah dalam bentuk meminjam buku pelajaran, buku referensi, dan pengetahuan umum sesuai prosedur.
3.      Setiap santri berhak mengakses internet di perpustakaan untuk keperluan tugas mata pelajaran di luar waktu kegiatan belajar sesuai jadwal yang ditentukan.
4.      Setiap santri disarankan memiliki minimal satu buah buku pelajaran untuk setiap mata pelajaran.
5.      Setiap santri berkewajiban memelihara, menjaga, dan membersihkan setiap fasilitas belajar yang disediakan oleh sekolah.
6.      Dalam memanfaatkan fasilitas belajar, setiap santri wajib menaati tata tertib yang berlaku.

Pasal 15
Layanan Konsultasi Santri
1.      Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap santri diberi pelayanan akademis (belajar dan karir) oleh guru mata pelajaran, wali kelas, wakil kepala sekolah, maupun kepala sekolah.
2.      Setiap guru mata pelajaran, wali kelas, wakil kepala sekolah, maupun kepala sekolah wajib menyediakan waktu (jadwal) layanan akademik kepada setiap santrinya.
3.      Layanan khusus diberikan kepada setiap santri yang memiliki masalah khusus dalam mengikuti proses pembelajaran, seperti masalah: kehadiran, kepribadian, akhlak, keamanan.
4.      Layanan khusus (sosial dan pribadi) diberikan secara berjenjang mulai dari guru mata pelajaran, wali kelas, wakil kepala sekolah, sampai kepala sekolah.
5.      Segala bentuk pelayanan akademik dikoordinasikan dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum.
6.      Segala bentuk pelayanan khusus dikoordinasikan dengan wakil kepala sekolah bidang kesantrian.
7.      Setiap santri berhak mendapatkan layanan konsultasi untuk pengembangan diri.

Pasal 16
Kesejahteraan Santri
1.      Setiap santri yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik berhak memperoleh penghargaan, meliputi:
a.       Penghargaan untuk tiga besar setiap jurusan adalah bebas syahriyah diniyah selama 6 bulan.
b.      Penghargaan untuk tiga besar tingkat kabupaten adalah bebas syahriyah diniyah selama 6 bulan.
c.       Penghargaan untuk tiga besar tingkat provinsi adalah bebas syahriyah diniyah selama 12 bulan.
d.      Penghargaan untuk tiga besar tingkat nasional adalah bebas syahriyah diniyah selama 36 bulan.
e.       Penghargaan untuk santri khatam muhafadhoh ’Imriti adalah ditentukan kemudian.
f.       Penghargaan untuk tiga besar ujian nasional ditentukan kemudian.
2.      Penghargaan santri berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.
3.      Santri kakak beradik kandung memperoleh subsidi syahriyah diniyah sebesar 50% untuk adik.
4.      Santri berasal dari keluarga kurang mampu berhak memperoleh subsidi syahriyah diniyah atau didaftarkan pada Program Indonesia Pintar (PIP) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
5.      Santri berhak memperoleh layanan kesehatan dengan ketentuan berikut:
a.       Obat-obatan disediakan sekolah untuk pertolongan pertama.
b.      Biaya untuk pertolongan pertama ke tenaga medis ditanggung oleh sekolah.
c.       Biaya berobat rawat inap yang ditanggung sekolah tidak melebihi dua kali iuran kesehatan setiap santri, yaitu sebesar Rp 15.000,00 x 12 x 2 = Rp 360.000,00 (tiga ratus enam puluh ribu rupiah).

Pasal 17
Mutasi Santri
1.      Mutasi santri dapat berupa mutasi masuk dan mutasi keluar.
2.      Setiap santri kelas X berhak menentukan program/kompetensi keahlian sesuai kemampuan akademik dan minat pada saat pendaftaran melalui konsultasi dengan orang tua dan lulus tes jurusan.
3.      Santri kelas X yang naik ke kelas XI atau kelas XI naik ke kelas XII tidak boleh mengganti kompetensi keahlian yang telah dipilih.
4.      Mutasi masuk santri harus memenuhi persyaratan:
a.       Berasal dari sekolah sejenis bukan yang sederajat.
b.      Berasal dari program keahlian dan kompetensi keahlian yang sama.
c.       Berasal dari sekolah yang terakreditasi minimal sama.
d.      Bukan santri kelas XII.
e.       Berkelakuan baik.
f.       Mampu mengikuti pembelajaran di diniyah wustho.
g.      Sanggup mematuhi tata tertib yang berlaku.
5.      Setiap santri berhak mutasi/pindah keluar atas permintaan orang tua/walinya dengan menunjukkan surat ketersediaan formasi (kesediaan menerima) dari sekolah tujuan.
6.      Setiap santri juga berpeluang mutasi/pindah keluar atas pertimbangan sekolah atau yayasan.

Pasal 18
Pembiayaan Pendidikan
1.      Pembiayaan operasional pembelajaran kurikuler (pagi) dibebankan pada anggaran pemerintah melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah Pusat dan Program Sekolah Gratis (PSG) dari Pemerintah Provinsi.
2.      Kewajiban pembiayaan orang tua/wali santri meliputi:
a.       Awal tahun dan akhir tahun
b.      Praktikum, kunjungan industri, dan praktik industri
c.       Syahriyah diniyah
d.      Asrama
e.       Lain-lain sesuai ketentuan
3.      Kewajiban pembiayaan harus diselesaikan pada semester berjalan.

Pasal 19
Tata Tertib Santri
1.      Santri wajib mematuhi tata tertib santri.
2.      Pelanggaran terhadap tata tertib akan diberikan sanksi yang bersfiat mendidik sesuai dengan jenis pelanggaran.
3.      Sanksi diberikan oleh guru, wali kelas, ketua jurusan, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, atau pimpinan yayasan.
4.      Sanksi yang diberikan meliputi: teguran/nasihat, peringatan lisan/tertulis, tugas atau kegiatan lain yang bersifat mendidik, skorsing, tidak naik kelas, tidak lulus, dikembalikan kepada orang tua.

Pasal 20
Peran Orang Tua
1.      Perang orang tua sangat penting dalam mendukung keberhasilan proses pembelajaran santri.
2.      Perang orang tua antara lain:
a.       Mendukung baik secara moril maupun materil pendidikan santri.
b.      Memantau dan mengawasi perkembangan hasil belajar santri.
c.       Mengkomunikasikan/mengkonfirmasikan segala hambatan dan keluhan santri kepada pihak sekolah.
3.      Hotline SMK Nurul Huda Sukaraja Buay Madang:
a.       Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. (081271294699)
b.      Muhammad Kholil, M.Pd.I. (085832653222/081278760240)
c.       Alvi Syahri, S.Pd. (085709301919/081274228198)
d.      Ahmad Taufiq Yuliantoro, S.Pd.I. (082380535684)
e.       Widarto, S.Pd. (085669259288)
f.       Iwan, S.Pd. (085832450317)

Pasal 21
Ketentuan Umum
1.      Peraturan ini bersifat mengikat semua civitas akademika SMK Nurul Huda Sukaraja Buay Madang.
2.      Segala hal yang belum diatur akan dimasukkan dalam peraturan sesuai dengan ketentuan hasil rapat dewan pendidik yang dilaksanakan pada awal tahun pelajaran.
3.      Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di              : Sukaraja
Pada Tanggal              : 18 Juli 2016
Kepala Sekolah,



Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar