Rabu, 21 Maret 2018

SMK Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja Melestarikan Tradisi Pelita Globalisasi


SMK NURUL HUDA SUKARAJA OKU TIMUR
MELESTARIKAN TRADISI PELITA GLOBALISASI

SMK Nurul Huda Sukaraja yang dibuka sejak 1994 merupakan lembaga pendidikan vokasional terintegrasi dengan pondok pesantren di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja. SMK Nurul Huda Sukaraja merupakan wujud  partisipasi Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja dalam rangka pemerataan pendidikan untuk mencerdaskan seluruh warga negara Indonesia. SMK Nurul Huda Sukaraja bertujuan mendidik generasi Islam kompeten yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional dengan tetap berpegang teguh pada norma ajaran Islam dan akhlakul karimah, sehingga lulusan terserap dunia usaha/dunia industri, berwirausaha, atau melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. SMK Nurul Huda Sukaraja menjadi solusi terbaik dalam menjawab problematika sumber daya manusia di era globalisasi, yaitu sumber daya manusia yang berpengetahuan, berketerampilan, berakhlakul karimah, dan memegang teguh syariat Islam.
SMK, diniyah, dan asrama merupakan satu kesatuan dengan pengelolaan mandiri dan independen secara lembaga. Pengelolaan mengedepankan azas kebersamaan, keterbukaan, dan kepercayaan. Kebersamaan dalam musyawarah dan mufakat menjadi prinsip pengambilan keputusan, dengan kontrak ”berani bicara berani kerja” dan tekad ”malaikatan” untuk pengembangan dan kemajuan SMK Nurul Huda Sukaraja. Keberadaan komite sekolah sangat mendukung dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan kegiatan baik yang bersifat akademik maupun non akademis.
Dalam proses pendidikannya, SMK Nurul Huda memadukan pendidikan vokasi dari Kementerian Pendidikan Nasional dengan pendidikan diniyah dan asrama pondok pesantren. Pendidikan vokasional yang diselenggarakan meliputi program keahlian administrasi perkantoran/sekretaris, akuntansi/keuangan, dan teknik multimedia/komputer. Pendidikan vokasional untuk mempersiapkan sumber daya manusia terampil dan kompeten mengisi bidang-bidang sesuai jurusan. Pendidikan diniyah yang diselenggarakan terdiri dari madrasah diniyah wustho dan ulya. Pendidikan diniyah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berpegang teguh pada syariat Islam. Pendidikan asrama diselenggarakan dengan tetap melestarikan tradisi kepesantrenan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu bersosialisasi dan berperan di tengah masyarakat serta menjadi pelita era globalisasi menyongsong masa depan gemilang dunia dan akhirat.
Proses pembelajaran SMK dilaksanakan pukul 07.00 WIB s.d. 13.00 WIB, diawali dengan kegiatan lalaran pagi dan diakhiri dengan shalat Dhuhur berjamaah. Kegiatan lalaran pagi diisi dengan pembiasaan membaca doa sebelum belajar, surat-surat pendek, shalawat  Nabi, asmaul husna, ayat kursi, dan janji santri. Pembelajaran mengedepankan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan Islami. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tetap mengedepankan satuan terpisah antara santri putra dan santri putri. Proses pembelajaran berbasis multimedia dengan fasilitas yang tersedia baik laboratorium, perpustakaan, dan peralatan pembelajaran lainnya. Penilaian akhir semester dan akhir sekolah berbasis komputer (CBT/Computer Based Test). Selain penilaian berbasis komputer yang bersifat teori, juga dilaksanakan ujian kompetensi kejuruan di akhir semester dan akhir satuan pendidikan dengan melibatkan unsur internal terdiri dari dari guru-guru kejuruan dan unsur eksternal terdiri dari para asesor dari instansi mitra yaitu Dinas PU dan Bina Marga OKU Timur, AMIK AKMI Baturaja, dan STKIP Nurul Huda Sukaraja. Kemampuan non akademik dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler meliputi pramuka, olahraga, bela diri, hadroh, band, tari, bahasa, kaligrafi, tahfidz Al-Qur’an dan kegiatan lain yang mendukung pembentukan karakter generasi Islami. Pembelajaran juga dilaksanakan di dunia kerja yang meliputi kunjungan industri dan praktik kerja lapangan. Implementasi pembelajaran di masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan Perkemahan Bina Laksana dan Perkemahan Dakwah Silaturahmi. Kunjungan industri dikemas dengan kegiatan wisata religi, selain mengunjungi instansi industri/usaha juga napak tilas penyebaran Islam di nusantara. Pelaksanaan praktik kerja lapangan dilaksanakan dengan konsep dual system, yaitu praktik pengetahuan dan keterampilan jurusan di instansi mitra, dilanjutkan dengan pengabdian masyarakat meliputi shalat berjamaah, khutbah Jum’at, yasin tahlil, pengajian bapak/ibu/anak, mengajar di TPA/TPQ, dan kegiatan kemasyarakatan lain. Instansi mitra antara lain SMP Negeri 1 Banding Agung, SMP Negeri 2 Banding Agung, MTs Negeri Banding Agung, SMP Negeri 2 Gunung Raya, MTs Negeri Muara Dua SMP Negeri Buay Rawan, SMP Negeri 1 Kisam Tinggi, SMP Neger Blambangan, Bank Sumselbabel Martapura, AKMI Baturaja, Samsat OKU Timur, Kejaksaan OKU Timur, Bank Sumselbabel Batumarta, Tika Studio Batumarta, Percetakan Ratu Martapura, dan Percetakan Fajar Mas Martapura, Dinas Dukcapil OKU Timur, PT. Semen Baturaja, PT POS dan Giro Baturaja, Dinas Pendidikan Nasional OKU Timur. Perkemahan Bina Laksana dan Perkemahan Dakwah Silaturahmi dilaksanakan untuk menjalin dan mempererat silaturahmi dengan alumni dan masyarakat, syiar dan memperkenalkan SMK Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja, mengawali dan mengakhiri kegiatan pembelajaran, serta memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik tentang kehidupan bermasyarakat. Kegiatan perkemahan dilaksanakan di luar Kabupaten OKU Timur dengan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait.
Sebagai wujud penghargaan prestasi santri dan pemerataan kesempatan belajar kepada semua kalangan masyarakat, maka diberikan beasiswa meliputi beasiswa peringkat jurusan, beasiswa partisipasi, beasiswa tidak mampu, beasiswa prestasi non akademik, beasiswa tahfidz Al-Qur’an, beasiswa khatam muhafadhoh Nadhom Imrithi, dan subsidi lainnya. Lulusan terbaik berkesempatan memperoleh beasiswa Bidikmisi dari Kemenristekdikti. Selain itu juga diberikan kesempatan kepada para santri dari keluarga kurang mampu secara ekonomi untuk mengikuti pendidikan, sehingga keberadaan SMK Nurul Huda Sukaraja dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan, tanpa kastanisasi.
Wujud konsistensi terhadap tradisi pesantren, maka santri wajib mengikuti madrasah diniyah dan bertempat tinggal di asrama selama mengikuti pendidikan di SMK Nurul Huda Sukaraja. Kenaikan tingkat dan kelulusan santri di madrasah diniyah menjadi syarat kenaikan tingkat dan kelulusan di SMK. Santri yang tidak naik tingkat di diniyah, maka secara otomatis juga tidak naik tingkat di SMK. Pendidikan diniyah dilaksanakan dari pukul 14.30 WIB s.d. 16.30 WIB. Pembelajaran diniyah diawali dengan lalaran nadhom dan diakhiri dengan pelaksanaan shalat Ashar berjamaah. Materi pembelajaran diniyah meliputi Al-Qur’an, Hadits, Fiqih, Akhlak, Nahwu, Shorof, Tasawuf, dan materi keagamaan lainnya. Setiap akhir sanah ada lebih dari 50% santri khatam muhafadhoh Nadhom Imrithi. Di era modern dengan segala fasilitas dan metode pembelajarannya, SMK Nurul Huda Sukaraja tetap mempertahankan tradisi hafalan dan membaca kitab klasik (kitab kuning).
Proses pembelajaran berlanjut di asrama pondok pesantren. Keberadaan asrama, kiyai, santri, musala, sekolah kejuruan, dan pengajian kitab klasik dalam satu lokasi menjadi  kekhasan SMK Nurul Huda Sukaraja yang membedakannya dengan sekolah/madrasah lain. Asrama SMK Nurul Huda Sukaraja merupakan lembaga mandiri dan independen termasuk dalam kurikulum dan metode pembelajarannya. Kurikulum dan metode yang dipakai adalah warisan tradisi yang terus dijaga, yaitu pengajian sorogan dan bandongan. Tradisi pesantren lain juga rutin dilaksanakan seperti, shalat fardu berjamaah, shalat malam, tadarus Al-Qur’an, puasa sunah, pengajian kitab klasik (kitab kuning), dendang shalawat, istighotsah, muhadhoroh, muhafadhoh, dan lain-lain.
Pendidikan di SMK Nurul Huda Sukaraja berlangsung selama dua puluh empat jam. Kegiatan yang menjadi rutinitas memberikan kontribusi dalam pembentukan kepribadian santri. Di SMK Nurul Huda Sukaraja diajarkan hidup mandiri mengurus keperluan individu secara mandiri, tolong-menolong sesama santri, menyayangi yang muda dan menghormati yang lebih tua. Penghormatan terhadap kiai atau ustadz diwujudkan dengan mencium tangannya. Hal ini dilakukan bukan untuk mengkultuskan sosok kiai atau ustadz, tetapi sebagai bentuk penghormatan terhadap orang yang dianggap mempunyai kelebihan dalam bidang ilmu-ilmu agama Islam. Proses pembelajaran tersebut diharapkan mampu mencetak generasi penerus yang mempunyai pemahaman menyeluruh terhadap ajaran Islam.